Wednesday 3 October 2012

Bidadari syurga


Bidadari  syurga

"Demikianlah, dan Kami berikan kepada mereka bidadari." (QS. Ad-Dhukhan: 54)

مُتَّكِئِينَ عَلَى سُرُرٍ مَصْفُوفَةٍ وَزَوَّجْنَاهُمْ بِحُورٍ عِينٍ (٢٠)

"Mereka bertelekan di atas dipan-dipan berderetan dan kami kawinkan mereka dengan bidadari-bidadari yang cantik bermata jeli." (QS. At-Thur: 20)

حُورٌ مَقْصُورَاتٌ فِي الْخِيَامِ (٧٢)

"(Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih, dipingit dalam rumah." (QS. Ar-Rahman: 72)

فِيهِنَّ خَيْرَاتٌ حِسَانٌ (٧٠)

"Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik." (QS. Ar-Rahman: 70)

إِنَّا أَنْشَأْنَاهُنَّ إِنْشَاءً (٣٥)فَجَعَلْنَاهُنَّ أَبْكَارًا (٣٦)عُرُبًا أَتْرَابًا (٣٧)

"Sesungguhnya kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung.[1] Dan kami jadikan mereka gadis-gadis perawan. Penuh cinta lagi sebaya umurnya." (QS. Al-Waqi'ah: 35-37)

Ibnu Abid Dunya meriwayatkan dari Abul Hawari, dia berkata: Bidadari itu diciptakan langsung (kun fayakun). Apabila telah sempurna peciptaan mereka maka dipasanglah kemah-kemah atas mereka. Oleh karena itu Ibnul Qayyim berkata bahwa kemah-kemah ini bukanlah ghuraf (kamar-kamar) atau qushur (istana-istana), melainkan ia adalah tenda di taman-taman dan di atas sungai-sungai.

Nabi Sholallohu 'alaihi wa sallam bersabda:

1. Hadits Abu Sa’id al-Khudri Rodiallohu 'anhu :

« إِنَّ أَدْنَى أَهْلِ الْجَنَّةِ مَنْزِلَةً رَجُلٌ صَرَفَ اللّهُ وَجْهَهُ عَنِ النَّارِ قِبَلَ الْجَنَّةِ وَمَثَّلَ لَهُ شَجَرَةً ذَاتَ ظِلٍّ فَقَالَ: أَيْ رَبِّ قَرِّبْنِي مِنْ هذِهِ الشَّجَرَةِ أَكُونُ فِي ظِلِّهَا ». فَذَكَرَ الْحَدِيْثَ فِيْ دُخُوْلِهِ الْجَنَّةَ وَتًمًنٍّيْهِ إِلىَ أَنْ قَالَ فِيْ آخِرِهِ.

“Sesungguhnya ahli surga yang paling rendah tingkatannya adalah seseorang yang Allah palingkan wajahnya dari neraka kearah surga, dan ditampakkan padanya satu pohon surga yang rindang. Lalu orang itu berkata: Ya Allah dekatkanlah aku ke pohon itu agar aku bisa berteduh di bawahnya.” Lalu Nabi Sholallohu 'alaihi wa sallam terus menyebutkan angan-angan orang itu hingga akhirnya beliau bersabda:

« إِذَا انْقَطَعَتْ بِهِ الأَمَانِيُّ قَالَ اللّهُ: هُوَ لَكَ وَعَشْرَةُ أَمْثَالِهِ. قالَ: ثُمَّ يَدْخُلُ بَيْتَهُ فَتَدْخُلُ عَلَيْهِ زَوْجَتَاهُ مِنَ الحُورِ الْعِينِ فَيَقُولاَنِ : الْحَمْدُ للّهِ الَّذِي أَحْيَاكَ لَنَا وَأَحْيَانَا لَكَ. قَالَ: فَيَقُولُ: مَا أُعْطِيَ أَحَدٌ مِثْلَ مَا أُعْطِيتُ ».

“Apabila telah habis angan-angannya maka Allah berfirman kepadanya: “Dia itu milikmu dan ditambah lagi sepuluh kali lipatnya.” Nabi bersabda: “Kemudian ia masuk rumahnya dan masuklah menemuinya dua biadadari surga, lalu keduanya berkata: Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkanmu untuk kami dan yang menghidupkan kami untukmu. Lalu laki-laki itu berkata: “Tidak ada seorangpun yang dianugerahi seperti yang dianugerahkan kepadaku.” (HR. Muslim: 417)

2. Hadits Anas Rodiallohu 'anhu :

« إِنَّ الْحُورَ الْعِينَ لَتُغَنينَ فِي الْجَنَّةِ يَقُلْنَ: نَحْنُ الْحُورُ الْحِسَانِ خُبئْنَا لأَزْوَاجٍ كِرَامٍ »

“Sesungguhnya bidadari nanti akan bernyanyi di surga: Kami para bidadari cantik disembunyikan khusus untuk suami-suami yang mulia.” (Shahih al-Jami’: 1602)

3. Hadits Abu Hurairah Rodiallohu 'anhu :

« إِنَّ أَوَّلَ زُمْرَةٍ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ عَلَى صُورَةِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ. وَالَّذِينَ يَلُونَهُمْ عَلَى أَشَدِّ كَوْكَبٍ دُرِّيَ، فِي السَّمَاءِ، إِضَاءةً. لاَ يَبُولُونَ، وَلاَ يَتَغَوَّطُونَ وَلاَ يَمْتَخِطُونَ وَلاَ يَتْفِلُونَ. أَمْشَاطُهُمُ الذَّهَبُ. وَرَشْحُهُمُ الْمِسْكُ. وَمَجَامِرُهُمُ الألُوَّةُ. وَأَزْوَاجُهُمُ الْحُورُ الْعِينُ. أَخْلاَقُهُمْ عَلَى خُلُقِ رَجُلٍ وَاحِدٍ. عَلَى صُورَةِ أَبِيهِمْ آدَمَ. سِتُّونَ ذِرَاعاً، فِي السَّمَاءِ ».

“Sesungguhnya kelompok pertama yang masuk surga adalah seperti rupa bulan di malam purnama. Berikutnya adalah seperti binang yang paling terang sinarnya di langit. Mereka tidak buang air kecil, tidak buang air besar, dan tidak meludah. Sisir mereka dari emas, minyak mereka adalah misik, asapannya adalah kayu gaharu, pasangan mereka adalah bidadari, akhlak mereka seperti akhlak satu orang. Bentuk (postur tubuh) mereka seperti Nabi Adam as; 60 lengan di langit.” (Bukhari, Muslim dll. Al-Jami’ al-Shaghir: 3778, Shahih al-Jami’: 2015)

4. Hadits Abdullah ibnu Mas’ud Rodiallohu 'anhu :

« أَوَّلُ زُمْرَةٍ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ كَأَنَّ وُجُوهَهُمْ ضَوْءُ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ، وَالْزُّمْرَةُ الثَّانِيَةُ عَلَى لَوْنِ أَحْسَنِ كَوْكَبٍ دُريَ فِي السَّمَاءِ، لِكُل رَجُلٍ مِنْهُمْ زَوْجَتَانِ مِنَ الْحُورِ الْعِينِ، عَلَى كُل زَوْجَةٍ سَبْعُونَ حُلَّةً، يُرَىٰ مُخُّ سُوقِهِمَا مِنْ وَرَاءِ لُحُومِهِمَا وَحُلَلِهِمَا، كَمَا يُرَىٰ الشَّرَابُ الأَحْمَرُ فِي الزُّجَاجَةِ الْبَيْضَاءِ »

“Kelompok pertama kali yang masuk surga, seolah wajah mereka cahaya rembulan di malam purnama. Kelompok kedua seperti bintang kejora yang terbaik di langit. Bagi setiap orang dari ahli surga itu dua bidadari surga. Pada setiap bidadari ada 70 perhiasan. Sumsum kakinya dapat terlihat dari balik daging dan perhiasannya, sebagaimana minuman merah dapat dilihat di gelas putih.” (HR. Thabrani dengan sanad shahih, dan Baihaqi dengan sanad hasan. Hadits hasan, shahih lighairi: Shahih al-Targhib: 3745)

Dalam lafazh Tirmidzi:

« وَلِكُلِّ وَاحِدٍ مِنْهُمْ زَوْجَتَانِ يُرَى مُخُّ سُوْقِهِمَا منْ وَرَاءِ الَّلحْمِ مِنَ الْحُسْنِ، لاَ اخْتِلاَفَ بَيْنَهُمْ وَلاَ تَبَاغُضَ قُلُوبُهُمْ قَلْبُ رَجُلٍ وَاحِدٍ يُسَبِّحونَ الله بُكْرَةً وَعَشِيَّا » .

“Masing-masing mendapat dua bidadari, sumsum kakinya dapat dilihat dari balik daging karena begitu cantiknya, tidak ada perselisihan di antara mereka, dan tidak ada saling benci di hati mereka. Hati mereka seperti hati satu orang, mereka semua bertasbih kepada Allah pagi dan sore.”

5. Hadits al-Miqdam Ibn Ma’di Karib Rodiallohu 'anhu :

« لِلشَّهِيدِ عِنْدَ اللَّهِ سَبْعُ خِصَالٍ: يُغْفَرُ لَهُ فِي أَوَّلِ دَفْعَةٍ مِنْ دَمِهِ، وَيَرَىٰ مَقْعَدَهُ مِنَ الْجَنَّةِ، وَيُحَلَّىٰ حُلَّةَ الإِيمَانِ، وَيُزَوجُ اثْنَيْنِ وَسَبْعِينَ زَوْجَةً مِنَ الْحُورِ الْعِينِ، وَيُجَارُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَيَأْمَنُ مِنَ الْفَزَعِ الأَكْبَرِ، وَيُوضَعُ عَلَى رَأْسِهِ تَاجُ الْوَقَارِ، الْيَاقُوتَةُ مِنْهُ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا، وَيَشْفَعُ فِي سَبْعِينَ إِنْسَاناً مِنْ أَهْلِ بَيْتِهِ »

“Orang yang mati syahid memiliki 7 [yang benar 8] keistimewaan di sisi Allah: (1) diampuni dosanya di awal kucuran darahnya, (2) melihat tempat duduknya dari surga, (3) dihiasi dengan perhiasan iman, (4) dinikahkan dengan 72 bidadari surga, (5) diamankan dari adzab kubur, (6) aman dari goncangan dahsyat di hari qiamat, (7) diletakkan di atas kepalanya mahkota kewibawaan; satu permata dari padanya lebih baik dari pada dunia seisinya, (8) memberi syafaat kepada 70 orang dari kerabatnya.” (Ahmad, Tirmidzi dan Baihaqi. Silsilah al-Shahihah: 3213, Shahih al-Jami’: 5182)

6. Hadits Mu’adz ibn Anas Rodiallohu 'anhu ;

« مَنْ كَظَمَ غَيْظاً وَهُوَ قَادِرٌ عَلَى أَنْ يُنْفِذَهُ دَعَاهُ اللَّه سُبْحَانَهُ عَلَى رُؤُوسِ الْخَلائِقِ حَتَّى يُخَيِّرَهُ مِنَ الْحُورِ الْعينِ مَا شَاءَ ».

“Barangsiapa mampu menahan amarah padahal ia mampu untuk melampiaskannya, maka Allah memanggilnya di hadapan para makhluk hingga Dia memberikan hak untuk memilih yang ia suka dari bidadari.” (HR. Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah, hadits hasan. Lihat Shahih al-Jami’: 6518)

7. Hadits Mu’adz t;

« لاَ تُؤْذِي امْرَأةٌ زَوْجَهَا فِي الدُّنْيَا. إِلاَّ قَالَتْ زَوْجَتُهُ مِنَ الْحُورِ الْعِينِ: لاَ تُؤْذِيهِ، قَاتَلَكِ الله، فَإِنَّمَا هُوَ عِنْدَك دَخِيلٌ يُوشِكَ أَنْ يُفَارِقَكِ إِلَيْنَا »

“Tidak ada seorang isteri yang menyakiti suaminya di dunia melainkan bidadari yang menjadi pasangannya berkata: "Jangan engkau sakiti dia -semoga Allah melaknatmu- sesungguhnya ia hanyalah bertamu (di rumahmu), hampir saja ia berpisah meninggalkanmu menuju kami.” (Shahih al-Jami’: 7192)

Imam Ibnul Qoyyim berkata:

"Jika anda bertanya tentang mempelai wanita dan istri-istri penduduk surga, maka mereka adalah gadis-gadis remaja yang montok dan sebaya. Pada diri mereka mengalir darah muda, pipi mereka halus dan segar bagaikan bunga dan apel, dada mereka kencang dan bundar bagai delima, gigi mereka bagaikan intan mutu manikam, keindahan dan kelembutan mereka selalu menjadi kerubutan.

Elok wajahnya bagaikan terangnya matahari, kilauan cahaya terpancar dari gigi-giginya dikala tersenyum. Jika anda dapatkan cintanya, maka katakan semau anda tentang dua cinta yang bertaut. Jika anda mengajaknya berbincang (tentu anda begitu berbunga), bagaimana pula rasanya jika pembicaraan itu antara dua kekasih (yang penuh rayu, canda dan pujian). Keindahan wajahnya terlihat sepenuh pipi, seakan-akan anda melihat ke cermin yang bersih mengkilat (maksudnya, menggambarkan persamaan antara keindahan paras bidadari dengan cermin yang bersih berkilau setelah dicuci dan dibersihkan, sehingga tampak jelas keindahan dan kecantikan). Bagian dalam betisnya bisa terlihat dari luar, seakan tidak terhalangi oleh kulit, tulang maupun perhiasannya.

Andaikan ia tampil (muncul) di dunia, niscaya seisi bumi dari barat hingga timur akan mencium wanginya, dan setiap lisan makhluk hidup akan mengucapkan tahlil, tasbih, dan takbir karena terperangah dan terpesona. Dan niscaya antara dua ufuk akan menjadi indah berseri berhias dengannya. Setiap mata akan menjadi buta, sinar mentari akan pudar sebagaimana matahari mengalahkan sinar bintang. Pasti semua yang melihatnya di seluruh muka bumi akan beriman kepada Allah Yang Maha hidup lagi Maha Qayyum (Tegak lagi Menegakkan). Kerudung di kepalanya lebih baik daripada dunia seisinya. Hasratnya terhadap suami melebihi semua keinginan dan cita-citanya. Tiada hari berlalu melainkan akan semakin menambah keindahan dan kecantikan dirinya. Tiada jarak yang ditempuh melainkan semakin menambah rasa cinta dan hasratnya. Bidadari adalah gadis yang dibebaskan dari kehamilan, melahirkan, haidh dan nifas, disucikan dari ingus, ludah, air seni, dan air tinja, serta semua kotoran.

Masa remajanya tidak akan sirna, keindahan pakaiannya tidak akan usang, kecantikannya tidak akan memudar, hasrat dan nafsunya tidak akan melemah, pandangan matanya hanya tertuju kepada suami, sekali-kali tidak menginginkan yang lain. Begitu pula suami akan selalu tertuju padanya. Bidadarinya adalah puncak dari angan-angan dan nafsunya. Jika ia melihat kepadanya, maka bidadarinya akan membahagiakan dirinya. Jika ia minta kepadanya pasti akan dituruti. Apabila ia tidak di tempat, maka ia akan menjaganya. Suaminya senantiasa dalam dirinya, di manapun berada. Suaminya adalah puncak dari angan-angan dan rasa damainya.

Di samping itu, bidadari ini tidak pernah dijamah sebelumnya, baik oleh bangsa manusia maupun bangsa jin. Setiap kali suami memandangnya maka rasa senang dan suka cita akan memenuhi rongga dadanya. Setiap kali ia ajak bicara maka keindahan intan mutu manikam akan memenuhi pendengarannya. Jika ia muncul maka seisi istana dan tiap kamar di dalamnya akan dipenuhi cahaya.

Jika anda bertanya tentang usianya, maka mereka adalah gadis-gadis remaja yang sebaya dan sedang ranum-ranumnya.

Jika anda bertanya tentang keelokan wajahnya, maka apakah anda telah melihat eloknya matahari dan bulan?!

Jika anda bertanya tentang hitam matanya, maka ia adalah sebaik-baik yang anda saksikan, mata yang putih bersih dengan bulatan hitam bola mata yang begitu pekat menawan.

Jika anda bertanya tentang bentuk fisiknya, maka apakah anda pernah melihat ranting pohon yang paling indah yang pernah anda temukan?

Jika anda bertanya tentang warna kulitnya, maka cerahnya bagaikan batu rubi dan marjan.

Jika anda bertanya tentang elok budinya, maka mereka adalah gadis-gadis yang sangat baik penuh kebajikan, yang menggabungkan antara keindahan wajah dan kesopanan. Maka merekapun dianugerahi kecantikan luar dan dalam. Mereka adalah kebahagiaan jiwa dan penghias mata.

Jika anda bertanya tentang baiknya pergaulan dan pelayanan mereka, maka tidak ada lagi kelezatan selainnya. Mereka adalah gadis-gadis yang sangat dicintai suami karena kebaktian dan pelayanannya yang paripurna, yang hidup seirama dengan suami penuh pesona harmoni dan asmara .

Apa yang anda katakan apabila seorang gadis tertawa di depan suaminya maka sorga yang indah itu menjadi bersinar? Apabila ia berpindah dari satu istana ke istana lainnya, anda akan mengatakan: "Ini matahari yang berpindah-pindah di antara garis edarnya." Apabila ia bercanda, kejar mengejar dengan suami, duhai… alangkah indahnya…!! (dari kitab Hadil Arwah Ila Biladil Afrah (h.359-360) (Faiz)*

Rujuk Sini:  http://www.aldakwah.org/home/21-sifat-sifat-bidadari-surga.html

 

Pencipta Bujal terus berkarya


Pencipta Bujal terus berkarya

DI KALANGAN pembaca yang pernah menatap komik Bujal pada tahun 80-an, anda mungkin pernah menatap watak kanak-kanak lelaki bermata bulat, berjerawat, berbaju belang dan berseluar pendek yang popular di kalangan kanak-kanak pada waktu itu.

Komik Bujal yang sarat dengan mesej berguna cukup laris dan ditatap kanak-kanak generasi itu.

Namun, tahukah anda siapa pelukis dan penciptanya? Dalam komik itu, pelukis terbabit dikenali dengan nama pena Nasah.

Bakat dan kredibiliti kartunis yang ada dalam diri Nasah membuatkan Bujal diterima ramai. Malah, sewaktu di sekolah, guru penulis pernah menjadikan Bujal sebagai contoh berikutan mesej yang disampaikannya.

Kini komik Bujal sudah berkubur. Namun, pelukisnya, Nasah atau Sharif Hasan, 58, masih lagi aktif melukis dan membuat lakaran.
Karyanya kini terpampang di ruangan Jawi, akhbar Harian Metro serta majalah Pendidik dan Cahaya terbitan Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (Jakim).

Namanya mungkin tidak sepopular Datuk Lat atau kartunis generasi baru seperti Ujang, Gayour dan Aie. Bagaimanapun, nama Sharif sebaris dengan kartunis lama seperti Rejabhad, Halim Teh, Wahidi, Mishar dan Raja Hamzah. Sharif mempunyai sentuhan dan gaya tersendiri dalam menghasilkan kartun.

Kartun dan komik memang dekat dengan jiwanya ketika dia masih kanak-kanak lagi. Hasil dorongan gurunya, Yaacob Rais, dia bergiat cergas dalam bidang berkenaan seawal 1969.

Karya pertamanya tersiar dalam majalah Hiburan sebelum dia mendapat ruangan tetap, iaitu Renungan Hari Ini di akhbar Utusan Melayu dan Utusan Zaman.

Mulai 1973, Sharif bekerja dengan syarikat Suarasa yang menerbitkan majalah seperti Bujal, Anak Rusa Nani dan Rina. Dia kemudian menyertai syarikat penerbitan Raz Studio sebelum berpindah ke syarikat Graphic Comic pada 1995.

Selain bertugas di situ, Sharif berkarya untuk beberapa majalah lain seperti Gelihati, Kuntum, Mingguan Kanak-Kanak, Pelita Rakyat, Gema RTM dan Pemimpin dengan menggunakan pelbagai nama pena. Di samping majalah, karya Sharif tersiar di akhbar Berita Harian dan Utusan Malaysia. Komik Ima dan Nizam, Pak We Malang dan Gurau Senda mengangkat namanya.
Bukan itu saja, Sharif juga aktif sebagai penulis ruangan di beberapa majalah seperti Majalah Filem, Berita Filem, Mastika Filem, Seni, Hiburan, Utusan Filem dan Fesyen.

“Sebenarnya saya dah nak bersara sejak 1996 lagi sebab keadaan kesihatan tak mengizinkan. Tapi seorang rakan kemudian mempelawa saya untuk bekerja secara kontrak dengan Utusan Melayu. Tawaran itu sukar untuk saya tolak dan saya kembali bersemangat walaupun tak berapa sihat,” kata Sharif. Kini beliau dalam perancangan untuk mengumpul koleksi kartun Miau bertulisan Jawi yang disiarkan dalam Harian Metro dengan sasaran pembaca kanak-kanak.

Menurutnya, kanak-kanak mudah tertarik dengan watak kartun tanpa mengira apa bahasanya. Contohnya walaupun kartun itu disiarkan dalam bahasa Inggeris, Kantonis atau Jepun, mereka tetap menghayatinya dengan penuh imaginasi. Baginya, penghasilan buku bergambar dan komik Jawi dapat menarik kanak-kanak untuk meminati tulisan Jawi. Ini terbukti ketika majalah Bujal yang diterbitkan dengan konsep sebegitu pada tahun 70-an dan 80-an mencatat jualan yang tinggi berbanding majalah kanak-kanak lain waktu itu.

“Sekiranya komik dapat diterbitkan dalam tulisan Jawi berserta watak yang boleh mengkagumkan kanak-kanak, saya yakin ia boleh menjadi serampang dua mata untuk pendidikan moral dan jawi sekali gus,” kata Sharif.

Bermula pada tahun 90-an, majalah kartun semakin mendapat tempat di kalangan masyarakat dan ia terbukti apabila jualan majalah seperti Gila-Gila, Ujang dan Gelihati begitu tinggi. Kerjaya kartunis juga semakin dipandang tinggi dan ramai kartunis yang hidup selesa.

Bagaimanapun, Sharif berasa penerimaan masyarakat terhadap majalah kartun tidak seperti dulu berikutan jualan kebanyakan majalah komik merosot, malah ada yang gulung tikar! “Ini mungkin kerana kemunculan banyak stesen televisyen yang menyiarkan kartun dan khidmat internet yang meluas. Tapi, saya juga melihat idea dan persembahan sesetengah kartunis baru kurang menarik. Mungkin ini juga antara faktornya,” katanya.

SUMBER  : http://pergh.com/forum/comic-and-cartoon-times/pelukis-bujal-terus-berkarya/

 

Komen: Jika benar komik merosot kenapa kartun Boboi Boy serta Upin Ipin mencatat untung dan sangat popular di kalangan kanak kanak Malaysia mahupun di Indonesia? Justeru pendidikan agama serta adab sopan, sahsiah diri dan teladan yang baik boleh diterapkan dalam jiwa kanak kanak melalui kartun berjiwa Malaysia!!!

MAJALAH BUJAL pelukis NASAH
Terbitan Raz Studio
Jalan Pantai Baru, Kuala Lumpur

Cara Pantas Hafal


Berikut merupakan cara-cara bagi seseorang untuk mengingat dengan cepat:-

 

1. Mengaplikasi Pancaindera

 

Kita perlu belajar untuk fokus terhadap sesuatu perkara dengan menggunakan segala pancaindera yang ada  kerana amat rumit untuk kita mengingat jika kita tidak memperhatikannya daripada awal. Sesungguhnya memori yang kuat akan terhasil daripada gabungan deria penderngaran(telinga), pergerakan(kaki dan tangan), deria bau(hidung) dan deria rasa(lidah).

 

2. Membuat Petunjuk/Tanda

 

Bagi meningkatkan lagi memori, buat petunjuk melalui objek yang kita mudah untuk ingat secara imaginasi.

 

3. Menggunakan Emosi

 

Sudah sedia maklum bahawa sesuatu yang berbaur cinta, kebahagiaan dan kesediahn amat mudah untuk diingati. Oleh itu, mainkan emosi dengan mengaitkannya dengan perkara yang perlu kita ingati.

 

4. Asosiasi  dan Imaginasi

 

Gunakan asosiasi(pertalian) dan imaginasi peribadi seperti anggota-anggota keluarga, rakan-rakan, rumah, pejabat , suatu peristiwa menarik dan hal-hal yang istimewa bagi kita.

 

5. Melakukan Pengulangan

 

Ulanglah perkara yang perlu dipelajari atau diingati dengan pelbagai cara yang berbeza lagi kreatif. Contohnya, membuat peta minda, bercakap dengan nada yang kuat atau membuat lagu.

 

6. Membuat Kata Kunci

 

Cuba mengingat bahagian pertama dan bahagian terakhir sesuatu perkataan atau lain-lain dan kemudian bina kata kunci yang mudah untuk diingati melalui bahagian-bahagian tersebut.

 

Sumber:


 

Bekerja dengan baik


Bekerja dengan baik

Ada ribuan jenis kerja di muka bumi tetapi bagaimanakah bekerja dengan baik? Bekerja dengan baik adalah ditafsirkan sebagai bekerja dengan penuh ikhlas, penuh tanggungjawab, penuh kasih sayang dan semata-mata adalah sebab tidak lain dan tidak bukan adalah kerana Allah. Inilah sifat-sifat kerja yang menjadi ibadah dan dituntut Allah serta Allah redha padanya. Bagi yang berjaya mengerjakannya, mereka mendapat balasan pahala dan Allah suka kepada mereka. Bagi yang gagal sehingga mengakibatkan kemudharatan kepada pelanggan yang dilayan mereka, maka pekerja ini mendapat amarah serta kutukan Allah...

Pada zaman Khalifah Islam dahulu, terdapat khalifah yang meronda di waktu malam bagi melihat masalah rakyatnya. Khalifah mengintip perbuatan rakyat jelata dengan berpakaian preman. Selepas diketahuinya orang yang sangat miskin, khalifah ini mengandar sebuntil beras di belakangnya bagi diberikan kepada fakir miskin. Pada zaman ini, khalifah tidak sanggup makan sedap kerana mengetahui masih terdapat orang miskin di negaranya yang sangat dhaif serta susah mendapat makanan dalam satu hari. Inilah contoh pekerjaan seikhlas hati, penuh tanggungjawab serta penuh kasih sayang dan semata-mata kerana Allah.  

Mengikut satu hadis nabi, pada hari khiamat nanti terdapat golongan VVIP yang dicemburui oleh golongan lain. Mereka ini menjadi golongan VVIP bukan kerana mereka ini mufti atau alim ulama atau mati shahid atau banyak mengerjakan haji atau banyak bersedekah atau rajin beramal atau sebagainya akan tetapi kerana mereka ini sangat hampirnya kepada Allah pada setiap waktu. Mereka ini bekerja dengan seikhlas hati, penuh kasih sayang dan penuh tanggungjawab semata mata kerana Allah. Muka mereka bercahaya dan juga mereka duduk di atas cahaya.

 

 

Allah sebaik baik memperdayakan


Allah sebaik baik memperdayakan 

8:30 Ketika orang2 kafir memperdayakan engkau, supaya mereka mempenjarakan engkau, membunuh engkau atau mengusir engkau. Mereka itu memperdayakan, dan Allah memperdayakan mereka pula (membalas tipu dayanya). Allah sebaik baik memperdayakan.

9:79 Orang2 yang mencela orang yang berbuat baik diantara orang2 beriman, tentang sedekah dan orang2 yang tiada memperoleh selain tenaganya, lalu mereka memperolok olokkan orang yang bersedekah itu, Allah memperolok olokkan mereka pula; dan untuk mereka siksaan yang pedih.

12:76  Kemudian dimulainya memeriksa karung2 mereka itu, sebelum karung saudaranya , kemudian dapat dikeluarkannya piala itu dari dalam karung saudaranya. Demikianlah kami ajarkan tipu muslihat kepada Yusuf. Yusuf tiada hendak menarik saudaranya menurut agama (hukum) raja, kecuali jika dikehendaki Allah. Kami tinggikan darjat orang2 yang Kami kehendaki. Diatas tiap tiap orang yang memiliki ilmu, ada pula yang lebih alim.

 

Tak masuk syurga jika tak bayar hutang


Tak masuk syurga jika tak bayar hutang

KUALA LUMPUR: “Hutang walaupun hanya RM30 akan menyebabkan roh seseorang itu terawang-awang dan tidak boleh masuk syurga, jika dia masih berhutang,” kata pakar motivasi, Datuk Dr Fadzilah Kamsah. Beliau berkata, sudah menjadi trend kepada orang yang berhutang pada masa kini untuk tidak melunaskan hutang mereka, sedangkan soal ‘hutang-piutang’ menjadi kewajipan kepada setiap individu untuk membayar semula.

“Saya risau dengan trend zaman sekarang, orang yang berhutang macam tiada niat untuk membayar hutang mereka terutama membabitkan hutang kecil dan pada mereka hutang berkenaan seolah-olah tidak perlu dibayar balik kepada pemiutang. “Sebenarnya dalam hukum sudah ada menjelaskan mengenainya (hutang)...Bila seseorang yang nak beri hutang, dia mesti mempunyai saksi. Sekurang-kurangnya saksi terbabit dapat mengingatkan penghutang mengenai hutang mereka,” katanya.

Beliau berkata demikian ketika diminta mengulas laporan muka depan akhbar ini semalam mengenai kejadian menimpa seorang tukang rumah yang mati dibelasah dengan kayu oleh dua lelaki yang dikatakan tidak berpuas hati mangsa menuntut hutang RM30. Itulah nilai nyawa yang terpaksa digadai mangsa, Mohamad Khairul Anuar Osman, 28, dibelasah kedua-dua suspek di rumah sewanya di Taman Perindustrian Maju Jaya, Puchong Utama, di sini, jam 4.30 pagi 20 Ogos lalu. 

Dia meninggal dunia di Hospital Kuala Lumpur (HKL) jam 4 pagi kelmarin.

Tragedi Memali bukan ajaran sesat


Tragedi Memali bukan ajaran sesat

4:01PM Okt 27 2009

Dewan Pemuda PAS menyanggah sekeras-kerasnya tulisan di akhbar Kosmo! (26 Oktober) bertajuk "Jangan Pandang Rendah Ajaran Sesat" yang mengaitkan peristiwa Memali, Kedah dengan ajaran sesat di muka surat 11. Pemuda PAS sangat kesal kerana artikel tersebut yang jelas berunsur fitnah melampau dan berniat jahat terhadap PAS dan perjuangan murni rakyat yang menolak undang-undang zalim Akta Keselamatan Dalam Negeri (ISA).

Tulisan tersebut jelas bertujuan menghasut dan dengan niat menanam kebencian terhadap perjuangan PAS kepada masyarakat umum. Maklumat yang disampaikan juga tidak tepat, bahkan jauh tersasar daripada fakta kejadian sebenar yang berlaku. Tragedi Memali pada tahun 1985 suatu peristiwa hitam yang sangat bersejarah, apabila kerajaan telah menggunakan kekerasan ketenteraan melampau terhadap rakyat yang tidak bersenjata - rakyat biasa yang mempertahankan hak mereka untuk menentang penggunaan undang-undang zalim ISA sehingga sanggup syahid.

Artikel akhbar ini juga turut menghina Sultan Kedah, Tuanku Abdul Halim Mu’adzam shah yang telah mencemar duli menyiram air mawar di pusara para syuhada. Allahyarham Tuan Guru Omar Zuhdi, Pondok Lanai, Kedah telah mengeluarkan fatwa bahawa Ibrahim Libya dan pengikutnya dikategorikan syahid. Dewan Pemuda PAS mendesak supaya Kosmo! menarik balik artikel yang telah disiarkan itu serta memohon maaf secara terbuka kepada keluarga dan waris yang terlibat dalam peristiwa Memali serta PAS. Pemuda PAS juga akan mempertimbangkan tindakan undang-undang sekiranya Kosmo! gagal untuk berbuat demikian.

Kamaruzaman Mohamad setiausaha Dewan Pemuda PAS



Memperingati Ulang Tahun ke-25

Tragedi Berdarah Memali
( 19 Nov 1985 – 19 Nov 2010 )

Tanggal 19 Nov 1985, Kg. Memali, Mukim Siong, Baling, Negeri Kedah Darul Aman di bumi Malaysia menjadi saksi satu tragedi yang sangat dahsyat dalam sejarah tanah air. Lebih 3000 anggota keselamatan dihantar oleh pihak pemerintah daripada regim Barisan Nasional untuk melakukan aksi penangkapan ke atas seorang tokoh ulama’ yang bersama di dalam Gerakan Islam di Malaysia iaitu Parti Islam Se-Malaysia (PAS).

Beliau yang mesra dengan panggilan Ust. Ibrahim Libya atau nama sebenarnya Ibrahim bin Mahmud merupakan pendakwah tanah air yang sebelumnya pernah berkhidmat bersama Pusat Islam Malaysia. Beliau yang telah sekian lama bersama PAS akhirnya mengambil keputusan meninggalkan Pusat Islam bagi meluaskan lagi ruangnya memberikan perkhidmatan kepada Parti Islam walaupun khidmatnya sangat diperlukan oleh Pusat Islam sehingga beliau pernah dii’tiraf sebagai pendakwah terbaik.

Dengan suaranya yang lantang dan tegas menghadapi kezaliman-kezaliman pihak pemerintah ketika itu yang diketuai oleh Perdana Menteri Tun. Dr Mahathir bin Mohamad, setiap majlis-majlis pidatonya pasti dihadiri oleh ribuan pendengar di kalangan penyokong dan pendokong gerakan Islam. Internal Security Act (ISA) yang dikuatkuasakan oleh pemerintah adalah merupakan diantara perkara yang sangat kuat ditentang oleh beliau selain dari sikap pemerintah yang dilihat tidak memandang Islam sebagai ‘Aqidah Negara serta jalan penyelesaian masalah ummah. Ditambah lagi dengan peribadi pemerintah yang dicemari amalan korupsi dan sebagainya membuatkan Ust Ibrahim begitu bersungguh dalam memberi semangat kepada ahli PAS agar berazam untuk membuat perubahan dalam kepimpinan Negara.

Sokongan dan dokongan kuat dari ribuan umat Islam di Malaysia yang mencintai perjuangan Islam menjadi ‘mimpi ngeri’ kepada pihak pemerintah. Ianya begitu menakutkan mereka yang mengimpikan kekuasaan dapat dipegang selama-lamanya.

Akhirnya, pelbagai tuduhan, fitnah dan label-label jahat dilemparkan kepada PAS khasnya Ust. Ibrahim Libya. Alasan-alasan dicipta bagi membolehkan pihak pemerintah dengan mudah menangkap Ust. Ibrahim. Kerjasama antara pemerintah dengan pihak keselamatan mula dilakukan dengan hebat.

Menjelang operasi penangkapan, Kg.Memali dipantau dan dikepung hampir seminggu lamanya. Pertambahan bilangan anggota keselamatan dari sehari ke sehari persis ingin menghadapi satu bala tentera musuh yang besar atau pengganas yang sangat merbahaya yang diperlukan segera.

Cerita-cerita karut yang direka mengenai kegiatan Ust. Ibrahim dan pengikutnya di Kg. Memali disiarkan di dada akhbar bagi mengelabui mata orang awam. Ust. Ibrahim yang istiqamah mengajar anak-anak muridnya dikalangan orang tua dan anak muda di Madrasah yang dibinanya dimaklumkan mengajar fahaman salah dan sesat. Semuanya berlaku dalam tempoh menjelang operasi.

Sangat dahsyat. Tanggal hampir segenap penjuru kampung telah terkepung, dibimbangi ada sasaran yang terlepas keluar. Penduduk Kg. Memali yang begitu setia bersama guru mereka terus bermunajat kepada Allah memohon keselamatan dan bantuan. Persiapan persenjataan ala kadar dengan senjata ‘orang kampung’ disediakan kerana bagi mereka mempertahankan diri dan nyawa yang diancam adalah satu kewajipan yang sangat besar.

Namun apalah sangat dengan senjata ‘orang kampung’ berbanding pihak pemerintah yang menghantar bala tentera dengan kelengkapan seolah-olah menghadapi peperangan yang besar. Berpuluh-puluh kereta perisai disediakan, lori water canon, gas pemedih mata, senjata, pelbagai jenis polis disediakan termasuk Pasukan Polis Hutan dan segala macam kelengkapan lain.

Anggota polis berpecah kepada dua kumpulan akibat berlainan maklumat yang diterima mengenai siapa sasaran dalam operasi ini. Ada yang mendapat maklumat, mereka akan menggempur perkampungan saki baki Komunis dan ada yang mendapat maklumat mereka akan menghadapi kumpulan pemberontak kerajaan. Namun, atas arahan dari pemimpin tertinggi pasukan polis yang mesti ditaati, mereka akur juga walaupun ada yang mengetahui bahawa di hadapan mereka bukanlah Komunis.

Selepas kejadian, maklumat diterima bahawa pada malam serangan ingin dilakukan iaitu malam 18 Nov tersebut, sebahagian anggota polis bersuka ria dan berpesta besar di sebuah balai polis di Negeri Kedah. Antara anggota polis yang terlibat didalam operasi ini termasuklah di kalangan mereka yang bukan beragama Islam.

Antara watak utama di belakang operasi yang disebut ‘Ops Komunis’ ini, Musa Hitam (Tim.PM), Dato’ Yahya Yeop (pemimpin tertinggi Polis Negeri Kedah) dan Dr. Mahathir sendiri . Mereka inilah yang memainkan peranan utama bagi memastikan tertangkapnya Ust Ibrahim Libya pada tarikh tersebut.

Keesokannya harinya, tanggal 19 Nov 1985, selesai Solat Subuh, Ust Ibrahim terus memberikan taujihat penuh bermakna kepada para pendokong perjuangan yang terdiri dikalangan anak-anak muridnya yang setia dengan majlis-majlis ilmu beliau. Antara lain, beliau mengingatkan kepada ahli jama’ah supaya jangan ada yang lari dari perjuangan yang sedang dihadapi ini serta menyebut mengenai kelebihan mati syahid. Seluruh ahli jama’ah semakin kuat azam dan tekad untuk tidak menyerahkan Ust Ibrahim kepada pihak pemerintah. Mereka rela mati demi mempertahankan As-Syahid.

Antara mereka yang rapat dengan Ust Ibrahim ialah Sdr. Yusuf Husein dan Pak Teh Mat Piah (sudah meninggal). Mereka inilah antara yang kerap melakukan rundingan dengan pihak keselamatan pada hari tersebut agar mengelakkan berlakunya pertumpahan darah khasnya orng ramai.

Namun, Ust Ibrahim tegas dengan pendiriannya untuk tidak menyerahkan dirinya kepada kerajaan yang zalim kerana baginya, beliau tidak melakukan apa-apa kesalahan atau jenayah. Tugasnya hanya memberi nasihat kepada pemerintah yang begitu kuat menganut fahaman Nasionalisme dan Sekularisme yang bertentangan dengan Islam.

Berita kehadiran anggota polis untuk menangkap Ust Ibrahim akhirnya berjaya dihidu oleh pasukan tentera Malaysia yang berada di Negeri Kedah. Bahkan di kalangan mereka juga terdapat anggota-anggota yang sering mengikuti pengajian-pengajian agama daripada Ust Ibrahim. Beberapa orang di kalangan mereka akhirnya bergegas ke Kg. Memali dan memberikan peringatan kepada pasukan polis agar mengelakkan serangan. Dengan bilangan mereka hanya beberapa orang membuatkan pihak polis tidak mempedulikan. Dikalangan anggota tentera ini ada yang menyebut, lalu mereka meninggalkan tempat tersebut.

Setelah dilihat Ust Ibrahim enggan lagi bertemu mereka, akhirnya orang kampung diberi arahan agar berundur ke belakang. Serangan akan dilancarkan. Namun, untuk menerima arahan tersebut tidak semudah itu. Penduduk kampung yang terdiri dikalangan orang tua, kaum ibu, pemuda, wanita dan anak kecil dengan penuh keberanian melaungkan kalimah ‘Allahu Akbar’ berkali-kali bagi menggerunkan pihak musuh.

Parang panjang yang sering digunakan dikebun untuk tugasan harian, digenggam erat bagi menghadapi kemungkinan-kemungkinan. Ibu-ibu dengan parang dan buluh-buluh panjang menghalau pasukan polis. Anak-anak kecil yang masih tidak mengerti apa itu perjuangan menghadapi pasukan polis bersenjatakan parang dan pisau.

Pihak keselamatan yang panik akhirnya melepaskan gas pemedih mata dan water canon ke arah orang kampung yang kukuh berdiri tidak mahu berganjak. Seorang kanak-kanak terkena serangan tersebut lalu pengsan dengan mulutnya yang berbuih. Melihat anak kecil tersebut menjadi mangsa, lantas seorang penduduk yang dikenali dengan panggilan Cikgu Shafi’e nekad untuk melakukan serangan balas. Parang ditangan digenggam dan terus berlari ke arah anggota polis. Subhanallah. Belum sempat parangnya singgah ke tubuh anggota polis tersebut, sebutir peluru terus menembusi dadanya. Cikgu Syafi’e menjadi korban pertama tragedi tersebut.

Jerit pekik penduduk semakin kuat apabila serangan bertalu-talu dari kereta perisai polis dilakukan. Seorang demi seorang tumbang menerima hadiah peluru dari Kerajaan Barisan Nasional. Rumah Ust. Ibrahim dirempuh kasar. Akhirnya peluru menghinggapi juga tubuh ulama’, pendakwah dan pemimpin gerakan Islam ini. Diatas ribaan isterinya, beliau menghembuskan nafas. Beliau sempat bertanya, “Abang kena apa?”. Si isteri menjawab, “Abang ditembak”.

Menjelang waktu Zohor, hujan renyai-renyai turun membasahi Kg. Memali. Hujan rahmat yang turun sebagai saksi kezaliman pemerintah yang rakus menghadapi rakyat yang serba kekurangan. Operasi pembersihan dilakukan segera agar bau bangkai jenayah mereka dapat ditutup dari pengetahuan rakyat Malaysia. Mangsa yang terkorban diangkut ke dalam trak-trak polis. Di dalamnya turut dimuatkan beberapa ekor anjing buat menemani para syuhada’.

Ada penduduk kampung yang tercedera disepak terajang. Mereka menyebut, “ Ada lagi yang belum mati”. Semua penduduk kampung disumbat ke dalam trak polis untuk dibawa ke balai. Yang cedera dibawa ke hospital. Maklumat dijaga agar tidak sampai kepada media atau orang ramai. Tahanan diugut agar merahsiakan kejadian.

Beberapa hari kemudian barulah mereka dibebaskan. Jenazah dipulangkan semula dengan bilangan korban seramai 14 orang semuanya. Maka bermulalah perbalahan diantara pihak berkuasa agama (Majlis Fatwa Kebangsaan) dengan penduduk. Mereka mendakwa Ust Ibrahim Libya dan 13 yang lain mati sebagai Syuhada’ dan perlu diuruskan sebagai orang mati syahid.

Pandangan ini diambil dari tuan-tuan guru di pondok-pondok Negeri Kedah yang melihat bahawa mereka ini mati kerana mempertahankan agama dan nyawa mereka. Bagi pihak berkuasa agama dibawah pemerintah, mereka terus ditekan untuk mendakwa Ust Ibrahim dan lain-lain mati sebagai Bughah (penderhaka kerajaan Islam) dan wajib diurus sebagai orang mati biasa. Penduduk tetap dengan keyakinan mereka. Akhirnya para korban diurus sebagai syuhada’ dengan tidak dimandikan beserta pakaian mereka yang masih basah dengan darah yang terus mengalir walaupun telah beberapa hari ditembak.

Wajah mereka yang tenang menghadap Allah ditambah pula dengan bau wangi yang dapat dihidu oleh orang-orang yang menguruskan jenazah mereka. Esoknya, media yang dikawal pemerintah pun menyiarkan berita operasi ini dengan versi pemerintah. Ust Ibrahim dan rakan-rakan dicap sebagai Bughah (penderhaka kerajaan Islam). Bagi PAS yang mempunyai lidah rasminya sendiri iaitu akhbar Harakah memperbetulkan pula berita tersebut. Selepas itu, ribuan umat Islam dari seluruh pelusuk Malaysia bergegas ke Kg. Memali menyaksikan sisa-sisa dosa pemerintah ke atas pejuang Islam.

Sehingga hari ini, kes ini yang telah beberapa kali dibawa ke mahkamah sunyi sepi tidak berbunyi lagi. Kes yang masih berada di dalam fail mahkamah ini tidak dipedulikan oleh Menteri Penerangan Malaysia (sebelum ini) iaitu Dato’ Zainudin Maidin. Beliau memperalatkan beberapa klip video tragedi Memali ini untuk menyerang PAS sebagai gerakan ekstremis, radikal, militan dan sebagainya selepas pasca 11 Sept 2001 dengan menggambarkan orang PAS menyerang anggota keselamatan.

Hari ini, genap 23 tahun tragedi Memali yang meragut nyawa mereka yang tidak bersalah dan mencederakan beberapa anggota polis yang memang mereka ini tidak tahu pun tujuan sebenar dihantar ke sana pada tarikh tersebut. Mereka tidak bersalah. Bahkan seorang demi seorang orang kampong yang sepatutnya menjadi saksi dimahkamah untuk memfailkan saman kepada kerajaan Barisan Nasional kini telah menghadap Allah s.w.t.

Selepas kejadian tersebut, setiap tahun PAS mengadakan sambutan memperingati Tragedi Memali. Saban tahun juga ada sahaja anggota polis yang secara diam-diam menyalurkan sumbangan kepada PAS, kepada balu-balu syuhada’ dan memohon kemaafan atas kesilapan mereka. Melihat kepada situasi anggota polis yang sangat sedih dan terkilan dengan kejadian ini yang bukan dengan kerelaan mereka dan sangat terharu dengan sambutan memperingati syuhada’ ini , akhirnya atas nasihat dari pimpinan, sambutan yang berjalan beberapa tahun tersebut dihentikan. Wallahua’lam.k Para Syuhada’ Memali

Catatan: Sejarah ini saya paparkan semula bukan dengan niat untuk memprovokasi mana-mana pihak, tetapi sekadar ingin mengingatkan semula generasi hari ini khasnya anak muda bahawa kebangkitan perjuangan Islam pada hari ini adalah hasil pengorbanan generasi terdahulu yang sejarahnya penuh dengan darah dan air mata. Semuanya demi melihat Islam tertegak. Mudah-mudahan sejarah ini menjadi inspirasi untuk kita terus istiqamah, sabar, dan terus berada diatas landasan ini.

Saya juga memohon maaf sekiranya ada maklumat yang saya sampaikan ini tidak tepat kerana semua ini hanya maklumat dari ingatan saya sahaja. Anda boleh merujuk semula buku yang ditulis oleh Cikgu Non (CN Al-Afghani) yang menulis buku ‘Suamiku Kekasih Allah atau buku terbitan PAS Pusat hasil temuramah dengan Sdr. Yusuf Husein (sekarang pimpinan PAS Kedah) atau VCD Ops Hapus Komunis. Jika ada kesalahan, tolong maklumkan di ruangan komentar dibawah ini. Jazakallahu khairan kathira. arruhuljadid Jengka, Pahang, Malaysia



Peristiwa Memali berlaku pada 19 November 1985. Insiden ini mengorbankan 14 orang dan berpuluh-puluh yang lain tercedera serta penahanan beratus-ratus orang. Kesemua yang ditahan telah dibebaskan kecuali 36 orang. Mereka ditahan di bawah Akta Keselamatan Dalam Negeri (ISA). Dalam pertempuran antara orang kampung dengan pihak polis, Ustaz Ibrahim Mahmud atau lebih dikenali dengan Ibrahim Libya telah terbunuh. Polis memanggil operasi ini sebagai 'Operasi Angkara / Operasi Hapus'.

Peristiwa ini terjadi ketika Datuk Seri Musa Hitam menjadi Timbalan Perdana Menteri Malaysia dan Menteri Keselamatan Dalam Negeri. Ketika itu Tun Dr Mahathir Mohamad selaku Perdana Menteri Malaysia berada di China. Peristiwa berlaku di Kampung Memali yang terletak di mukim Siong, Baling, Kedah berhampiran dengan sempadan Kedah-Thailand. Penduduknya berketurunan Melayu. Sebahagian mempunyai kaitan dengan Siam/Patani. Aktiviti ekonomi mereka ialah menoreh getah dan bersawah padi.

Baling merupakan sebuah daerah yang dikaitkan dengan pertemuan antara Tunku Abdul Rahman dengan Chin Peng dari Parti Komunis Malaya pada tahun 1955. Baling dikejutkan lagi pada tahun 1974 berikutan insiden kebuluran pada era Anwar Ibrahim menjadi pemimpin pelajar. Seterusnya Baling dikejutkan dengan Peristiwa Memali. Peristiwa ini dipaparkan melalui tayangan video singkat oleh RTM1. Video ini memaparkan segmen penduduk kampung yang bersenjata parang, lastik dan molotov cocktail (bom petrol) menyatakan perasaan tidak puas hati mereka terhadap pihak polis yang mengepung penempatan tempat tinggal mereka selama beberapa bulan.

Pihak FRU pula menggunakan dua buah kereta perisai bagi memecahkan pintu papan di rumah Ibrahim Libya. Kelihatan juga seorang perempuan tua yang bagaikan histeria mahu mempertahankan Ibrahim Libya. Walaubagaimanapun, tayangan video berkenaan dikatakan telah disunting oleh pihak berkuasa untuk menampakkan kumpulan yang diserang sebagai pengganas.

Video berkenaan turut menayangkan pengakuan daripada bapa Ustaz Ibrahim Libya, Haji Mahmud Senapi, adiknya, Ismail Mahmud dan orang kanannya, Yusuf Husein. Ketiga-tiga mereka ketika itu masih berada di dalam tahanan di bawah Akta Keselamatan Dalam Negeri (ISA). Mereka membuat pengakuan salah serta mendedahkan beberapa perancangan kumpulan mereka. Mereka turut menyatakan kesal di atas penglibatan mereka di dalam kumpulan Ustaz Ibrahim Libya dan menyeru rakyat Malaysia supaya memaafkan mereka. Bagaimanapun selepas dibebaskan, ketiga-tiga mereka telah menyampaikan ceramah ke seluruh Malaysia di atas pentas PAS, mendedahkan bahawa mereka sebenarnya telah dipaksa membuat pengakuan berkenaan.

Musa Hitam selaku Timbalan Perdana Menteri Malaysia menjelaskan Operasi Angkara bertujuan menangkap dan menghapuskan penjenayah. Ibrahim Libya memang dikehendaki pihak polis di bawah ISA. Ibrahim Libya dituduh mengancam keselamatan negara dengan kegiatan memecah-belahkan masyarakat Islam. Selain itu, dalam sidang akhbar New Straits Times bertarikh 21 November 1985 Musa Hitam turut menyanggah kenyataan yang dikeluarkan oleh Majlis Agama Islam Kedah yang mengatakan Ustaz Ibrahim hanyalah memberikan ceramah agama.

Ibrahim Libya juga dituduh melindungi penjenayah yang sangat dikehendaki oleh Polis iaitu Yusof Che Mit dan Ramli Che Mit. Sebelum polis menyerang, penduduk kampung yang berkumpul di rumah Ibrahim Libya diminta menyerahkan Yusuf dan Ramli, tetapi mereka berdua tidak ada di situ. Beberapa hari kemudian Ramli ditangkap, tetapi tidak pula dibicarakan di mahkamah kerana dia ditahan di bawah ISA.

Ibrahim Libya lahir dan tinggal di Kampung Memali, mukim Siong, Baling, Kedah. Lulusan Universiti Al Azhar, Mesir. Kemudian menyambung pengajiannya di India dan Libya. Bekerja sebagai pegawai pendakwah di Bahagian Agama di Jabatan Perdana Menteri Malaysia. Beliau kerap berceramah di RTM 1 Malaysia. Beliau mengambil keputusan bersara dari kerajaan kerana tidak setuju dengan dasar dasar sekular ala Barat yang diterapkan oleh kerajaan. Kemudian memulakan kelas agama dan sekolah agama di kampungnya di Kampung Memali. Beliau ingin meneruskan usaha tuan-tuan guru pada masa yang dahulu yang membuka sekolah pondok atau sekolah agama. Perjuangannya sealiran dengan PAS dan menyertai PAS kemudiannya.

Pada tahun 1978, atas tiket PAS bertanding di kawasan Bayu-Baling. Beliau memperoleh 5,081 undi berbanding 6,169 undi yang dimenangi Barisan Nasional.

Peristiwa Memali adalah insiden yang dituduh oleh parti UMNO sebagai satu kaedah untuk menghapuskan ajaran sesat.

Di Kem Pasukan Polis Hutan Sungai Petani, Kedah; 3,600 anggota polis daripada pelbagai bahagian termasuk FRU (Pulau Pinang), Pasukan Senoi Praaq, anggota polis beruniform, Unit Tindakan Khas (UTK Berpakaian Komando 69) dari Bukit Aman menerima taklimat dari pegawai Bukit Aman.

Malam itu Ustad Ibrahim Mahmud memberi kuliah sehingga jam 11.45 malam. Penduduk seramai 50 orang hadir. Kuliah atau ceramah biasa jarang benar sehingga 11.45 malam. Kecualilah ceramah politik, itupun ada sekatan dan larangan dan perlu permit daripada Balai Polis Daerah. Sekatan jalan raya dan meminta Ibrahim Libya menyerah diri merupakan tindakan terbaik. Alternatif lain turut difikirkan. 10 orang polis dikatakan telah menyusup masuk ke Kampung Memali dan memberi laporan. Jika tindakan mengepung dilakukan, mungkin memakan masa 3 bulan. Dua buah kereta perisai digunakan bagi mengelakkan kemalangan di kalangan FRU dan polis. Tambahan pula Baling merupakan kawasan berhampiran sempadan di mana komunis dipercayai masih berkubu. Komunis sentiasa mencari titik lemah anggota tentera yang meronda sempadan Malaysia-Thailand.

Ibrahim Libya dan 39 pengikutnya yang tidur di madrasah tersebut telah dimaklumkan oleh seseorang akan bilangan polis yang ramai di Balai Polis Sungai Petani. Seluruh pengikut Ibrahim Libya menunaikan solat hajat, membaca surah Yassin dan berzikir sebagaimana pahlawan Islam dahulu.

Sepasukan polis yang terdiri daripada Pasukan Polis Hutan, Senoi Praaq, Polis Anti-Pengganas Unit Tindakan Khas (UTK berpakaian Komando 69), Pasukan Simpanan Persekutuan (FRU) serta Tugas Am bertindak melakukan serbuan di madrasah tersebut. Dalam serbuan tersebut, seorang pegawai kanan Pasukan Polis Hutan, seorang anggota pangkat rendah dan seorang konstabel tertembak rakan sendiri. Mengikut sumber dalaman, mereka yang terkorban adalah sebab terkena peluru sesat dari pasukan polis itu sendiri semasa serbuan dibuat. Tiada penduduk yang pernah dibicara kerana memiliki senjata api selepas kejadian tersebut.

Dua helikopter polis digunakan bagi membawa pegawai polis yang terkorban. Mangsa yang cedera dan mati dihantar ke Hospital Sungai Petani dan Hospital Alor Star. Dianggarkan seramai 13 penduduk Memali terbunuh dalam serbuan tersebut termasuk Ustad Ibrahim Libya. Menurut sumber, beliau ditembak berpuluh kali di dadanya oleh anggota Unit Tindakan Khas (UTK), dan sempat mengucapkan kalimah syahadah dipangkuan seorang pegawai kanan polis yang memangkunya sebelum beliau meninggal dunia. Jenazah Ibrahim serta pengikutnya dikebumikan dalam kubur panjang tanpa dimandikan kerana dipercayai tergolong sebagai jenazah para syuhada. Sultan Kedah sendiri turun mencemar duli untuk mengunjungi makam tersebut.

Kawasan Memali pada keseluruhan hari itu adalah mendung & gelap mengikut penduduk disitu. Tiada sebarang aktiviti harian dijalankan dan banyak kedai ditutup berikutan insiden ini. Status mereka sebagai syahid disahkan oleh ahli Majlis Fatwa Kerajaan Negeri Kedah, Tuan Guru Haji Yahya Junid dan Ustaz Azahari Abd Razak berdasarkan mereka yang mempertahankan diri dan harta mereka adalah syahid. Bagaimanapun mereka yang telah mengeluarkan fatwa berkenaan akhirnya disingkirkan oleh kerajaan UMNO daripada menganggotai badan fatwa berkenaan.


Kenapa Para Syuhada Memali tidak berundur melihat kedatangan pasukan kereta kebal serta anggota polis yang ramai sedangkan Ustad Ibrahim Libya dan orang kampung ketika itu tidak bersenjata?

8:15 Hai orang orang yang beriman, apabila kamu menjumpai orang orang kafir yang banyak (hendak memerangimu), maka janganlah kamu mundur ke belakang.

8:16 Barang siapa yang memundurkan dirinya ketika itu - kecuali hendak meminggir untuk (siasat) peperangan atau berkumpul ke pihak kaum muslimin  (yang lain) - sesungguhnya orang itu kembali dengan mendapat kemarahan daripada Allah dan tempatnya dalam neraka jahanam; dan itulah sejahat2 tempat kembali.

8:30 Ketika orang2 kafir memperdayakan engkau, supaya mereka mempenjarakan engkau, membunuh engkau atau mengusir engkau. Mereka itu memperdayakan, dan Allah memperdayakan mereka pula (membalas tipu dayanya). Allah sebaik baik memperdayakan.


Kenapa Syuhada Memali tidak Undur?

8:15 - Hai orang2 yang beriman, apabila kamu menjumpai orang2 kafir yang banyak (hendak memerangimu), maka janganlah kamu mundur ke belakang.
8:16 - Barang siapa yang memundurkan dirinya ketika itu kecuali hendak meminggir untuk (siasat) peperangan atau berkumpul ke pihak kaum muslimin (yang lain) - sesungguhnya orang itu kembali dengan mendapat kemarahan daripada Allah dan tempatnya dalam neraka jahanam; dan itulah sejahat jahat tempat kembali.

Senarai Korban Memali

1. Ustaz Ibrahim Mahmud, Kampung Charok Puteh, Siong, Baling, Kedah 45 tahun, guru dan pendakwah Islam. Beliau meninggalkan seorang balu yang juga telah ditahan beberapa minggu dalam kem tahanan di markas Polis Hutan Sungai Petani, kemudian dipindahkan ke Penjara di Alor Setar sehingga dibebaskan. Beliau meninggalkan lima orang anak, dua orang sedang bersekolah dan tiga orang lagi masih kecil.

2. Ahmad Hassan, Kampung Alor Melentang, Gunung, Alor Setar, 30 tahun, kerja sendiri, bekas pegawai LPN, bekas ketua Dewan Pemuda PAS Kuala Kedah 1979-1981, bekas Setiausaha Kerja DPPN Kedah 1981-1983. Beliau meninggalkan seorang balu dan empat orang anak yang masih belum bersekolah.

3. Syafie bin Dahaman, Sekolah Menengah Siong, Baling, 30 tahun, guru Sekolah Menegah Siong, meninggalkan seorang balu dan seorang anak.

4. Haji Abdullah bin Haji Abdul Rahman, Mukim Siong Baling, 72 tahun, penoreh getah. Beliau meninggalkan seorang balu dan tujuh orang anak.

5. Abdul Manaf bin Waden, Kampung Becah Sawa, 58 tahun, penoreh getah, meninggalkan seorang balu dan tiga orang anak.

6. Ghazali bin Mohd Saman, Kampung Becah Sawa, 36 tahun, merinyu malaria, anggota Kementerian Kesihatan Malaysia, meninggalkan seorang balu dan 3 orang anak.

7. Mohd Radzi bin Ahmad, Kampung Ubi Memali, 27 tahun, penoreh getah, meninggalkan empat orang anak dan isterinya telah meninggal sejak beberapa lama.

8. Wan Abdullah @ Idris bin Lebai Kadir, Kampung Charok Bunting, Siong, Baling, 32 tahun, penoreh getah; meninggalkan seorang balu dan enam orang anak sebahagiannya masih bersekolah.

9. Mohd Aroff bin Hashim, Kampung Becah, Siong, 36 tahun, penoreh getah; meninggalkan seorang balu dan enam orang anak.

10. Zamri bin Md Isa, Kampung Charok Puteh, 37 tahun, pemandu; meninggalkan seorang balu dan tiga orang anak.

11. Abdullah bin Yasin, Kampung, Guar Reban, Kupang, 33 tahun, berniaga; meninggalkan seorang balu dan tiga orang anak.

12. Mohd Daud bin Kadir, Kampung Becah Sawa, 53 tahun, penoreh getah; meninggalkan seorang balu dan tiga orang anak.

13. Ahmad bin Ismail, Kampung Cepir, Sik, 30 tahun, mekanik motosikal; meninggalkan seorang balu dan 4 orang anak.

14. Haji Abdul Rahman bin Jusoh, Siong, Baling, 69 tahun. Beliau cedera parah dan akhirnya meninggal dunia kerana kecederaan tersebut pada 31 Jan 1986.