http://www.ruanghati.com/2012/04/24/subhanallah-inilah-mukjizat-alquran-tentang-jenis-kelamin-bayi/
Jauh sebelum ilmu pengetahuan
mengetahui tentang rahasia jenis kelamin bayi, pada abad ke-7 M, Alquran telah
memberi tahu bahwa jenis kelamin laki-laki atau perempuan diciptakan “dari air
mani apabila dipancarkan”. Mari simak surah An-Najm [53] ayat 45-46: “Dialah
yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita, dari air mani, apabila
dipancarkan.”
Menurut Harun Yahya, kromosom Y
membawa sifat-sifat kelelakian, sedangkan kromosom X berisi sifat-sifat
kewanitaan. Di dalam sel telur ibu hanya dijumpai kromosom X, yang menentukan
sifat-sifat kewanitaan.
Di dalam air mani ayah, terdapat
sperma-sperma yang berisi kromosom X atau kromosom Y saja. Jadi, jenis kelamin
bayi bergantung pada jenis kromosom kelamin pada sperma yang membuahi sel
telur, apakah X atau Y. Dengan kata lain, sebagaimana dinyatakan dalam ayat
tersebut, penentu jenis kelamin bayi adalah air mani, yang berasal dari ayah.
Pengetahuan tentang hal ini, yang tak mungkin dapat diketahui di masa Alquran
diturunkan, adalah bukti akan kenyataan bahwa Al Qur’an adalah kalam Allah.
”Cabang-cabang ilmu pengetahuan
yang berkembang seperti genetika dan biologi molekuler telah membenarkan secara
ilmiah ketepatan informasi yang diberikan Alquran ini,” ujar Harun Yahya. Menurut
dia, kini diketahui bahwa jenis kelamin ditentukan oleh sel-sel sperma dari
tubuh pria, dan bahwa wanita tidak berperan dalam proses penentuan jenis
kelamin ini.
Kromosom adalah unsur utama dalam
penentuan jenis kelamin. Dua dari 46 kromosom yang menentukan bentuk seorang
manusia diketahui sebagai kromosom kelamin. Dua kromosom ini disebut “XY” pada
pria, dan “XX” pada wanita. Menurut dia, penamaan ini didasarkan pada bentuk
kromosom tersebut yang menyerupai bentuk huruf-huruf ini. Kromosom Y membawa
gen-gen yang mengkode sifat-sifat kelelakian, sedangkan kromosom X membawa
gen-gen yang mengkode sifat-sifat kewanitaan.
Pembentukan seorang manusia baru
berawal dari penggabungan silang salah satu dari kromosom ini, yang pada pria
dan wanita ada dalam keadaan berpasangan. Pada wanita, kedua bagian sel
kelamin, yang membelah menjadi dua selama peristiwa ovulasi, membawa kromosom
X. Sebaliknya, sel kelamin seorang pria menghasilkan dua sel sperma yang
berbeda, satu berisi kromosom X, dan yang lainnya berisi kromosom Y. Jika satu
sel telur berkromosom X dari wanita ini bergabung dengan sperma yang membawa
kromosom Y, maka bayi yang akan lahir berjenis kelamin pria.
”Dengan kata lain, jenis kelamin
bayi ditentukan oleh jenis kromosom mana dari pria yang bergabung dengan sel
telur wanita,” papar Harun Yahya. Tak satu pun informasi ini dapat diketahui
hingga ditemukannya ilmu genetika pada abad ke-20. Bahkan di banyak masyarakat,
diyakini bahwa jenis kelamin bayi ditentukan oleh pihak wanita. Inilah mengapa
kaum wanita dipersalahkan ketika mereka melahirkan bayi perempuan.
Namun, tiga belas abad sebelum
penemuan gen manusia, Alquran telah mengungkapkan informasi yang menghapuskan
keyakinan takhayul ini, dan menyatakan bahwa wanita bukanlah penentu jenis
kelamin bayi, akan tetapi air mani dari pria.
No comments:
Post a Comment